--- title: Membagi sebuah Klaster dengan Namespace content_type: task --- Laman ini menunjukkan bagaimana cara melihat, menggunakan dan menghapus {{< glossary_tooltip text="namespaces" term_id="namespace" >}}. Laman ini juga menunjukkan bagaimana cara menggunakan Namespace Kubernetes namespaces untuk membagi klaster kamu. ## {{% heading "prerequisites" %}} * Memiliki [Klaster Kubernetes](/id/docs/setup/). * Memiliki pemahaman dasar [_Pod_](/id/docs/concepts/workloads/pods/pod/), [_Service_](/id/docs/concepts/services-networking/service/), dan [_Deployment_](/id/docs/concepts/workloads/controllers/deployment/) dalam Kubernetes. ## Melihat Namespace 1. Untuk melihat Namespace yang ada saat ini pada sebuah klaster anda bisa menggunakan: ```shell kubectl get namespaces ``` ``` NAME STATUS AGE default Active 11d kube-system Active 11d kube-public Active 11d ``` Kubernetes mulai dengan tiga Namespace pertama: * `default` Namespace bawaan untuk objek-objek yang belum terkait dengan Namespace lain * `kube-system` Namespace untuk objek-objek yang dibuat oleh sistem Kubernetes * `kube-public` Namespace ini dibuat secara otomatis dan dapat dibaca oleh seluruh pengguna (termasuk yang tidak terotentikasi). Namespace ini sering dicadangkan untuk kepentingan klaster, untuk kasus dimana beberapa sumber daya seharusnya dapat terlihat dan dapat terlihat secara publik di seluruh klaster. Aspek publik pada Namespace ini hanya sebuah konvensi bukan suatu kebutuhan. Kamu bisa mendapat ringkasan Namespace tertentu dengan menggunakan: ```shell kubectl get namespaces ``` Atau kamu bisa mendapatkan informasi detail menggunakan: ```shell kubectl describe namespaces ``` ``` Name: default Labels: Annotations: Status: Active No resource quota. Resource Limits Type Resource Min Max Default ---- -------- --- --- --- Container cpu - - 100m ``` Sebagai catatan, detail diatas menunjukkan baik kuota sumber daya (jika ada) dan juga jangkauan batas sumber daya. Kuota sumber daya melacak penggunaan total sumber daya didalam Namespace dan mengijinkan operator-operator klaster mendefinisikan batas atas penggunaan sumber daya yang dapat di gunakan sebuah Namespace. Jangkauan batas mendefinisikan pertimbangan min/maks jumlah sumber daya yang dapat di gunakan oleh sebuah entitas dalam sebuah Namespace. Lihatlah [Kontrol Admisi: Rentang Batas](https://git.k8s.io/community/contributors/design-proposals/resource-management/admission_control_limit_range.md) Sebuah Namespace dapat berada dalam salah satu dari dua buah fase: * `Active` Namespace sedang digunakan * `Terminating` Namespace sedang dihapus dan tidak dapat digunakan untuk objek-objek baru Lihat [dokumentasi desain](https://git.k8s.io/community/contributors/design-proposals/architecture/namespaces.md#phases) untuk detil lebih lanjut. ## Membuat sebuah Namespace baru {{< note >}} Hindari membuat Namespace dengan awalan `kube-`, karena awalan ini dicadangkan untuk Namespace dari sistem Kubernetes. {{< /note >}} 1. Buat berkas YAML baru dengan nama `my-namespace.yaml` dengan isi berikut ini: ```yaml apiVersion: v1 kind: Namespace metadata: name: ``` Then run: ``` kubectl create -f ./my-namespace.yaml ``` 2. Sebagai alternatif, kamu bisa membuat Namespace menggunakan perintah dibawah ini: ``` kubectl create namespace ``` Nama Namespace kamu harus merupakan [Label DNS](/docs/concepts/overview/working-with-objects/names#dns-label-names) yang valid. Ada kolom opsional `finalizers`, yang memungkinkan _observables_ untuk membersihkan sumber daya ketika Namespace dihapus. Ingat bahwa jika kamu memberikan finalizer yang tidak ada, Namespace akan dibuat tapi akan berhenti pada status `Terminating` jika pengguna mencoba untuk menghapusnya. Informasi lebih lanjut mengenai `finalizers` bisa dibaca pada [dokumentasi desain](https://git.k8s.io/community/contributors/design-proposals/architecture/namespaces.md#finalizers) dari Namespace. ## Menghapus Namespace Hapus Namespace dengan ```shell kubectl delete namespaces ``` {{< warning >}} Ini akan menghapus semua hal yang ada dalam Namespace! {{< /warning >}} Proses penghapusan ini asinkron, jadi untuk beberapa waktu kamu akan melihat Namespace dalam status `Terminating`. ## Membagi klaster kamu menggunakan Namespace Kubernetes 1. Pahami Namespace bawaan Secara bawaan, sebuah klaster Kubernetes akan membuat Namespace bawaan ketika menyediakan klaster untuk menampung Pod, Service, dan Deployment yang digunakan oleh klaster. Dengan asumsi kamu memiliki klaster baru, kamu bisa mengecek Namespace yang tersedia dengan melakukan hal berikut: ```shell kubectl get namespaces ``` ``` NAME STATUS AGE default Active 13m ``` 2. Membuat Namespace baru Untuk latihan ini, kita akan membuat dua Namespace Kubernetes tambahan untuk menyimpan konten kita Dalam sebuah skenario dimana sebuah organisasi menggunakan klaster Kubernetes yang digunakan bersama untuk penggunaan pengembangan dan produksi: Tim pengembang ingin mengelola ruang di dalam klaster dimana mereka bisa melihat daftar Pod, Service, dan Deployment yang digunakan untuk membangun dan menjalankan apliksi mereka. Di ruang ini sumber daya akan datang dan pergi, dan pembatasan yang tidak ketat mengenai siapa yang bisa atau tidak bisa memodifikasi sumber daya untuk mendukung pengembangan secara gesit (_agile_). Tim operasi ingin mengelola ruang didalam klaster dimana mereka bisa memaksakan prosedur ketat mengenai siapa yang bisa atau tidak bisa melakukan manipulasi pada kumpulan Pod, Layanan, dan Deployment yang berjalan pada situs produksi. Satu pola yang bisa diikuti organisasi ini adalah dengan membagi klaster Kubernetes menjadi dua Namespace: `development` dan `production` Mari kita buat dua Namespace untuk menyimpan hasil kerja kita. Buat Namespace `development` menggunakan kubectl: ```shell kubectl create -f https://k8s.io/examples/admin/namespace-dev.json ``` Kemudian mari kita buat Namespace `production` menggunakan kubectl: ```shell kubectl create -f https://k8s.io/examples/admin/namespace-prod.json ``` Untuk memastikan apa yang kita lakukan benar, lihat seluruh Namespace dalam klaster. ```shell kubectl get namespaces --show-labels ``` ``` NAME STATUS AGE LABELS default Active 32m development Active 29s name=development production Active 23s name=production ``` 3. Buat pod pada setiap Namespace Sebuah Namespace Kubernetes memberikan batasan untuk Pod, Service, dan Deployment dalam klaster. Pengguna yang berinteraksi dengan salah satu Namespace tidak melihat konten di dalam Namespace lain Untuk menunjukkan hal ini, mari kita jalankan Deployment dan Pod sederhana di dalam Namespace `development`. ```shell kubectl create deployment snowflake --image=registry.k8s.io/serve_hostname -n=development kubectl scale deployment snowflake --replicas=2 -n=development ``` Kita baru aja membuat sebuah Deployment yang memiliki ukuran replika dua yang menjalankan Pod dengan nama `snowflake` dengan sebuah Container dasar yang hanya melayani _hostname_. ```shell kubectl get deployment -n=development ``` ``` NAME READY UP-TO-DATE AVAILABLE AGE snowflake 2/2 2 2 2m ``` ```shell kubectl get pods -l app=snowflake -n=development ``` ``` NAME READY STATUS RESTARTS AGE snowflake-3968820950-9dgr8 1/1 Running 0 2m snowflake-3968820950-vgc4n 1/1 Running 0 2m ``` Dan ini merupakan sesuatu yang bagus, dimana pengembang bisa melakukan hal yang ingin mereka lakukan tanpa harus khawatir hal itu akan mempengaruhi konten pada namespace `production`. Mari kita pindah ke Namespace `production` dan menujukkan bagaimana sumber daya di satu Namespace disembunyikan dari yang lain Namespace `production` seharusnya kosong, dan perintah berikut ini seharusnya tidak menghasilkan apapun. ```shell kubectl get deployment -n=production kubectl get pods -n=production ``` `Production` Namespace ingin menjalankan `cattle`, mari kita buat beberapa Pod `cattle`. ```shell kubectl create deployment cattle --image=registry.k8s.io/serve_hostname -n=production kubectl scale deployment cattle --replicas=5 -n=production kubectl get deployment -n=production ``` ``` NAME READY UP-TO-DATE AVAILABLE AGE cattle 5/5 5 5 10s ``` ```shell kubectl get pods -l app=cattle -n=production ``` ``` NAME READY STATUS RESTARTS AGE cattle-2263376956-41xy6 1/1 Running 0 34s cattle-2263376956-kw466 1/1 Running 0 34s cattle-2263376956-n4v97 1/1 Running 0 34s cattle-2263376956-p5p3i 1/1 Running 0 34s cattle-2263376956-sxpth 1/1 Running 0 34s ``` Sampai sini, seharusnya sudah jelas bahwa sumber daya yang dibuat pengguna pada sebuah Namespace disembunyikan dari Namespace lainnya. Seiring dengan evolusi dukungan kebijakan di Kubernetes, kami akan memperluas skenario ini untuk menunjukkan bagaimana kamu bisa menyediakan aturan otorisasi yang berbeda untuk tiap Namespace. ## Memahami motivasi penggunaan Namespace Sebuah klaster tunggal umumnya bisa memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda atau kelompok pengguna (itulah sebabnya disebut 'komunitas pengguna'). Namespace Kubernetes membantu proyek-proyek, tim-tim dan pelanggan yang berbeda untuk berbagi klaster Kubernetes. Ini dilakukan dengan menyediakan hal berikut: 1. Cakupan untuk [Names](/id/docs/concepts/overview/working-with-objects/names/). 2. Sebuah mekanisme untuk memasang otorisasi dan kebijakan untuk bagian dari klaster. Penggunaan Namespace berbeda merupakan hal opsional. Tiap komunitas pengguna ingin bisa bekerja secara terisolasi dari komunitas lainnya. Tiap komunitas pengguna memiliki hal berikut sendiri: 1. sumber daya (Pod, Service, ReplicationController, dll.) 2. kebijakan (siapa yang bisa atau tidak bisa melakukan hal tertentu dalam komunitasnya) 3. batasan (komunitas ini diberi kuota sekian, dll.) Seorang operator klaster dapat membuat sebuah Namespace untuk tiap komunitas user yang unik. Namespace tersebut memberikan cakupan yang unik untuk: 1. penamaan sumber daya (untuk menghindari benturan penamaan dasar) 2. pendelegasian otoritas pengelolaan untuk pengguna yang dapat dipercaya 3. kemampuan untuk membatasi konsumsi sumber daya komunitas Contoh penggunaan mencakup 1. Sebagai operator klaster, aku ingin mendukung beberapa komunitas pengguna dalam sebuah klaster. 2. Sebagai operator klaster, aku ingin mendelegasikan otoritas untuk mempartisi klaster ke pengguna terpercaya di komunitasnya. 3. Sebagai operator klaster, aku ingin membatasi jumlah sumber daya yang bisa dikonsumsi komunitas dalam rangka membatasi dampak ke komunitas lain yang menggunakan klaster yang sama. 4. Sebagai pengguna klaster, aku ingin berinteraksi dengan sumber daya yang berkaitan dengan komunitas pengguna saya secara terisolasi dari apa yang dilakukan komunitas lain di klaster yang sama. ## Memahami Namespace dan DNS Ketika kamu membuat sebuah [Service](/docs/concepts/services-networking/service/), akan terbentuk [entri DNS](/id/docs/concepts/services-networking/dns-pod-service/) untuk Service tersebut. Entri DNS ini dalam bentuk `..svc.cluster.local`, yang berarti jika sebuah Container hanya menggunakan `` maka dia akan me-_resolve_ ke layanan yang lokal dalam Namespace yang sama. Ini berguna untuk menggunakan konfigurasi yang sama pada Namespace yang berbeda seperti _Development_, _Staging_ dan _Production_. Jika kami ingin menjangkau antar Namespace, kamu harus menggunakan _fully qualified domain name_ (FQDN). ## {{% heading "whatsnext" %}} * Pelajari lebih lanjut mengenai [pengaturan preferensi Namespace](/id/docs/concepts/overview/working-with-objects/namespaces/#pengaturan-preferensi-namespace). * Pelajari lebih lanjut mengenai [pengaturan namespace untuk sebuah permintaan](/id/docs/concepts/overview/working-with-objects/namespaces/#pengaturan-namespace-untuk-sebuah-permintaan) * Baca [desain Namespace](https://github.com/kubernetes/community/blob/{{< param "githubbranch" >}}/contributors/design-proposals/architecture/namespaces.md).